DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 02 Desember 2012

Morning Dew - 1 December 2012

Market Preview

Bursa saham di Amerika berakhir flat pada hari Jumat dengan indeks Dow Jones ditutup menguat 3.76 poin atau 0.03% di 13,025.60, indeks S&P 500 ditutup di 1,416.18, naik tipis 0.23 poin atau 0.02% dan indeks NASDAQ melemah 1.79 poin atau 0.06% di 3,010.24. 

Sebelumnya, di bursa Eropa indeks FTSE 100 dan DAX juga berakhir flat dengan indeks FTSE turun tipis 0.06% atau 3.48 poin menjadi 5,866.82 sementara indeks DAX berakhir menguat tipis 0.06% atau 4.54 poin menjadi 7,405.50.

Kebuntuan dalam negoasiasi penetapan anggaran belanja Amerika kembali menghambat upaya kenaikan saham-saham di Eropa dan Amerika meskipun sebelumnya di sesi Asia indeks Nikkei dan Hang Seng masing-masing membukukan kenaikan 0.48% dan 0.49%. Bursa domestik sendiri mengalami tekanan jual hingga Jakarta Composite Index (JCI) terjungkal 0.9% dan ditutup di 4,276.14.

Hingga Jumat, perundingan antara partai Demokrat dan Republik masih belum mampu mencapai kesepakatan mengenai bagaimana menghindarkan perekonomian Amerika dari kenaikan pajak dan pemotongan anggaran secara otomatis pada pergantian tahun mendatang yang berpotensi mendorong Amerika kembali ke periode resesi.

Salah satu isu yang diperdebatkan antara pihak Demokrat dan Republik adalah mengenai perpanjangan pemotongan pajak sementara yang dimulai sejak era presiden George W. Bush yang dijadwalkan akan berakhir pada tanggal 31 Desember mendatang. Bagi partai Republik,sasaran pemotongan pajak ini adalah semua wajib pajak sementara bagi partai Demokrat sasaran yang diinginkan adalah para wajib pajak yang berpenghasilan di bawah $250 ribu per tahunnya.

Dari kubu partai Republik juga dikabarkan bahwa sejumlah anggotanya mulai melonggarkan proposal mereka dan mau mempertimbangkan kenaikan pajak untuk para para wajib pajak dengan penghasilan tinggi dengan catatan hal ini disertai dengan pemotongan pengeluaran pemerintah dalam jumlah yang signifikan. Namun, mayoritas anggota partai Republik menolak kenaikan pajak dan lebih cenderung memilih meningkatkan pendapatan melalui reformasi pajak.

Hingga tercapainya kesepakatan antara kedua partai politik di Amerika ini diperkirakan pasar masih akan mengalami kesulitan untuk menanjak secara signifikan walaupun isu di Eropa sehubungan dengan bailout Yunani telah terselesaikan, setidaknya untuk saat ini.

Sementara itu, dari China dilaporkan bahwa indeks aktivitas manufaktur yang dirilis oleh biro pusat statistik China berhasil mengalami kenaikan tipis dari 50.2 menjadi 50.6 di bulan November, sedikit di bawah ekspektasi para analis yang memperkirakan indeks akan mencapai angka 50.8. Kenaikan ini setidaknya menimbulkan optimisme bahwa perekonomian China tengah mengalami pemulihan setelah didera oleh perlambatan selama tujuh triwulan berturut-turut. Sub-indeks pesanan baru dan permintaan ekspor dilaporkan mengalami peningkatan yang berdampak pada kenaikan indeks PMI ini.

Dalam sepekan mendatang ini, beberapa data ekonomi yang signifikan akan dirilis baik di Amerika, Eropa maupun di China.

China akan merilis indeks PMI untuk sektor non-manufakturnya pada hari Senin, bersamaan dengan dirilisnya indeks PMI untuk sektor manufaktur oleh HSBC. Kedua data ini merupakan data untuk periode bulan November. Indeks PMI untuk sektor non-manufaktur yang dirilis oleh HSBC sendiri akan dirilis pada hari Rabu mendatang. Posisi indeks PMI di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi sementara untuk posisi indeks di bawah 50 menunjukkan adanya kontraksi.

Data paling signifikan yang dirilis di Amerika dalam sepekan mendatang ini adalah nonfarm payrolls untuk periode bulan November. Setelah pada bulan sebelumnya mencatatkan kenaikan payrolls sebanyak 171 ribu, data bulan November diperkirakan mencatatkan kenaikan sebesar 90 ribu; angka pengangguran sementara itu diprediksi stabil di 7.9%. Lebih lanjut, payrolls untuk sektor manufaktur diperkirakan mengalami penurunan sebesar 5 ribu dibandingkan kenaikan 13 ribu yang terjadi di bulan sebelumnya. Untuk sektor swasta, penambahan payrolls di bulan November diperkirakan berada di angka 90 ribu, turun tajam dari penambahan bulan sebelumnya yaitu 184 ribu. Data untuk sektor swasta ini pada hari Rabu akan terlebih dahulu dirilis oleh ADP dimana diperkirakan terjadi kenaikan payroll sebanyak 125 ribu dibandingkan dengan periode bulan sebelumnya yang menunjukkan kenaikan sebesar 158 ribu. Data ISM yang sebanding dengan data PMI akan dirilis pula di Amerika. Untuk sektor manufaktur, data ISM bulan November diprediksi menurun tipis dari 51.7 menjadi 51.5 sementara untuk periode yang sama data ISM untuk sektor non-manufaktur diperkirakan turun dari 54.2 menjadi 53.5. Data-data ekonomi lainnya antara lain pengeluaran untuk konstruksi untuk bulan Oktober, penjualan otomotif, produktivitas sektor diluar sektor pertanian, biaya tenaga kerja per unit, dan juga data pesanan pabrik. Data indeks kepercayaan Universitas Michigan juga akan dirilis untuk periode bulan Desember dimana diprediksi akan mengalami penurunan dari 82.7 menjadi 82.0.

Di Eropa, data-data ekonomi yang dirilis antara lain PMI untuk sektor manufaktur dan non-manufaktur dari Jerman, Italia, dan Perancis serta zona euro secara keseluruhan.

Perlu diperhatikan bahwa data-data ekonomi Amerika untuk bulan November akan cenderung terkena dampak negatif dari badai Sandy yang menghantam Amerika pada bulan lalu, sehingga akan cenderung menunjukkan indikasi yang negatif daripada positif. Pada akhirnya, pasar akan lebih memilih untuk fokus kepada masalah perundingan anggaran belanja Amerika antara Obama dan Kongres. Isu dari Eropa sendiri juga untuk sementara ini telah mereda setelah disepakatinya pemberian dana bantuan untuk Yunani di bulan Desember. 
Pergerakan Jakarta Composite Index (JCI) untuk pekan mendatang diperkirakan akan kembali ke zona konsolidasinya di antara 4,300-4,350. Namun, terlemparnya indeks hingga keluar dari zona ini berpotensi negatif untuk awal pekan mendatang. Support paling signifikan bagi indeks saat ini berada di 4,242 sementara seandainya JCI naik, indeks tetap akan cenderung tertahan oleh resistancenya di sekitar 4,360-4,370.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar