DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Rabu, 05 Desember 2012

After-hours - 5 Desember 2012

Market Review


Komentar dari pimpinan Partai Komunis China yang baru Xi Jinping memicu kenaikan pada bursa regional, termasuk domestik pada sesi perdagangan hari Rabu. Xi Jinping mengatakan bahwa pemerintah China tengah berupaya menstabilkan ekspor dan juga mengarahkan kebijakan-kebijakan pemerintah supaya lebih terarah dan lebih efektif. Saham-saham di China melonjak tajam hingga hampir 3% dan mendorong naiknya harga-harga komoditas yang selanjutnya berdampak positif bagi saham-saham yang berhubungan dengan komoditi.

Indeks PMI untuk sektor jasa yang dilaporkan oleh HSBC melemah dari 53.5 menjadi 52.1 di bulan November tidak terlalu berdampak signifikan terhadap sentimen pasar, sementara isu jurang fiskal yang akhir-akhir ini mendominasi pasar untuk sementara dikesampingkan oleh pasar.

Jakarta Composite Index (JCI) berakhir menguat 17.19 poin atau 0.4% di 4,286.84 sementara dua indeks acuan lainnya yaitu LQ-45 dan IDX30 masing-masing berakhir menguat 0.35% dan 0.32%. Indeks regional yaitu Nikkei, Hang Seng dan KOSPI juga berakhir menguat dengan masing-masing mencatatkan kenaikan sebesar 0.39%, 2.16% dan 0.61%.

Sektor aneka industri mengalami kenaikan tertinggi yaitu 1.85% diikuti oleh sektor pertanian (+1.34%) dan sektor perdagangan (+0.72%). Sebaliknya, sektor infrastruktur dan barang konsumsi masing-masing ditutup melemah 0.31% dan 0.1%.

Sebanyak 162 saham ditutup menguat, 101 saham berakhir melemah dan 108 saham lainnya ditutup stagnan. Posisi transaksi asing berakhir dengan net sell senilai Rp553.26 miliar.

Setelah rekomendasi CTRS berakhir kemarin, hari Rabu ini giliran rekomendasi ADHI yang berakhir setelah target akhirnya tercapai di 1970. Tiga saham lainnya yang menguat adalah INDS (+3.21%), ASGR (+2.26%) dan ISAT (+1.64%). BBNI menjadi satu-satunya yang berakhir melemah, yaitu sebesar 0.69%. ESSA, MDLN, dan SSIA ditutup stagnan.

Indeks yang sehari sebelumnya terpuruk hingga sempat mendekati support di 4,242 kembali mengalami rebound hingga sempat mencapai angka tertinggi di 4,288.31. Diperkirakan sementara ini indeks akan berkonsolidasi di antara 4,250-4,300 hingga isu jurang fiskal dapat terselesaikan dengan kesepakatan antara partai Demokrat dan Republik. Pernyataan yang positif dari Xi Jinping diperkirakan hanya akan memberikan dampak positif untuk jangka pendek sebelum nantinya para investor kembali memusatkan perhatiannya ke perdebatan mengenai penetapan anggaran belanja Amerika.

Beberapa data ekonomi yang dirilis di Eropa hari ini antara lain indeks PMI untuk sektor jasa di Italia periode November yang dilaporkan turun dari 46.0 menjadi 44.6; di Perancis dilaporkan turun dari 46.1 menjadi 45.8; sementara di Jerman terjadi kenaikan dari 48 menjadi 49.7 dan untuk zona euro terjadi kenaikan dari 45.7 menjadi 46.7. Untuk indeks komposit di zona euro indeks PMI menguat dari 45.8 menjadi 46.5. Di Inggris, indeks PMI untuk sektor jasa dilaporkan melemah dari 50.6 menjadi 50.2. Sebagai catatan, indeks PMI di atas 50 mengindikasikan terjadinya ekspansi sementara di bawah 50 mengindikasikan terjadinya kontraksi.

Data lainnya yang dirilis di Eropa adalah penjualan ritel untuk zona euro di bulan Oktober yang dilaporkan mengalami penurunan sebesar 3.6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, lebih buruk dari konsensus pasar yang sebelumnya memperkirakan terjadi penurunan sebesar 0.8%. Dibandingkan bulan September, penjualan ritel di zona euro mengalami penurunan sebesar 1.2%, juga lebih buruk dari ekspektasi penurunan sebesar 0.2%.

Di New York, data ekonomi yang akan dirilis pada hari ini adalah laporan ADP untuk payrolls sektor swasta di Amerika yang diperkirakan mengalami penuruna dari 158 ribu menjadi 125 ribu. Angka ADP ini akan menjadi acuan data non-farm payrolls yang akan dirilis hari Jumat mendatang. Selain ADP, data lain yang akan dirilis adalah tingkat pemesanan pabrik di bulan Oktober yang diprediksi stagnan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencatatkan kenaikan sebesar 4.8%. Indeks ISM untuk sektor jasa juga akan dirilis dengan prediksi terjadi penurunan indeks dari 54.2 menjadi 53.5 di bulan November.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar