DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Rabu, 12 Desember 2012

Morning Dew - 13 December 2012

Market Preview


Bursa saham di Eropa cenderung berakhir menguat pada sesi perdagangan hari Rabu sementara di Amerika, bursa saham ditutup mixed. Optimisme pasar yang sebelumnya muncul setelah Federal Reserve melalui pertemuan FOMCnya memutuskan untuk menambah jumlah pembelian aset per Januari tahun depan berangsur hilang setelah pasar kembali memusatkan perhatian mereka pada isu utama yang terdapat di pasar saat ini, yaitu isu jurang fiskal yang mengancam perekonomian Amerika.

Indeks FTSE 100 ditutup menguat 0.35% di 5,945.85 sedangkan indeks DAX berakhir di 7,614.79, naik 0.33%.Di Amerika, indeks Dow Jones dan NASDAQ berakhir melemah tipis yaitu masing-masing sebesar 0.02% dan 0.28% sementara sebaliknya indeks S&P 500 mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0.04%.

Pada awalnya, pernyataan pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke bahwa Federal Reserve memutuskan untuk menambah jumlah pembelian asetnya menjadi $45 miliar per bulannya mulai Januari 2013 disambut positif oleh pasar. Namun hal ini berangsur hilang setelah Bernanke mengatakan bahwa stimulus moneter saja tidak akan mampu mengimbangi efek dari terjerumusnya perekonomian Amerika ke dalam jurang fiskal apabila tidak ada kesepakatan antara partai Demokrat dan Republik yang dapat diraih sebelum pergantian tahun nanti. Sehubungan dengan suku bunga, Federal Reserve mengatakan bahwa suku bunga akan tetap berada di tingkat yang rendah selama tingkat pengangguran tetap berada di atas 6.5% dan jika inlasi antara satu hingga dua tahun ke depan diperkirakan tidak lebih dari 2.5%.

Perundingan antara Obama dan partai Republik mengenai anggaran Amerika masih menemui kebuntuan. Perkembangan terakhir menyebutkan bahwa Obama telah menurunkan permintaannya menjadi $1.4 triliun dalam bentuk kenaikan pajak, dibandingkan dengan tuntutan sebelumnya yaitu $1.6 triliun. 

Sementara itu di Eropa, data produksi industri untuk zona euro dilaporkan melemah di bulan Oktober yaitu dari -2.3% menjadi -1.4%. Hasil ini lebih buruk  dari ekspektasi pasar yang sebelumnya memperkirakan tidak ada perubahan dalam output. Namun, penurunan output di Jerman dan Prancis tidak mampu diimbangi oleh kenaikan output industrial di Spanyol dan Portugal.

Ganjalan lainnya selain isu jurang fiskal adalah krisis kepemimpinan di Italia setelah PM Mario Monti mengundurkan diri dari jabatannya. Hal ini membuka jalan kembali bagi mantan PM Silvio Berlusconi yang dikhawatirkan dapat menggagalkan reformasi ekonomi di Italia apabila terpilih kembali sebagai PM.

Memasuki sesi perdagangan hari Kamis, Jakarta Composite Index diperkirakan masih akan bergerak dalam kisaran 4,300-4,350 dengan potensi penurunan lebih lanjut hingga 4,250 dan sebaliknya kenaikan lebih lanjut diprediksi dapat mendorong JCI hingga mencapai level resistance berikutnya di 4,400. Namun dengan masih belum adanya kesepakatan antara kubu Demokrat dan Republik potensi kenaikan untuk sementara ini masih sulit terwujud ditambah dengan krisis kepemimpinan di Italia yang masih membayangi sentimen investor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar