DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Minggu, 09 Desember 2012

Morning Dew - 10 December 2012

Market Preview


Saham-saham di Amerika cenderung berakhir mixed pada sesi perdagangan hari Jumat lalu. Indeks Dow Jones ditutup menguat 81.09 poin atau 0.62% ke 13155.10 sementara indeks S&P 500 ditutup naik 4.13 poin atau 0.29% di 1418.07. Sebaliknya, indeks NASDAQ kembali terjungkal oleh lemahnya saham Apple Inc. hingga berakhir melemah 0.36% atau 11.23 poin di 2978.04.

Sebelumnya, pada sesi perdagangan di Eropa, indeks FTSE dan DAX berakhir mixed. FTSE ditutup menguat 12.98 poin atau 0.22% di 5914.4, sementara indeks DAX yang sehari sebelumnya menguat tajam terkoreksi sebanyak 16.74 poin atau 0.22% di 7517.80.

Indeks Dow mengawali sesi perdagangan hari Jumat dengan positif setelah data nonfarm payrolls Amerika untuk periode bulan November dilaporkan naik 146 ribu dibandingkan dengan angka payrolls bulan Oktober yang berjumlah 138 ribu. Rata-rata analis sebelumnya memperkirakan payrolls hanya akan bertambah sebanyak 85 ribu. Tingkat pengangguran juga dilaporkan membaik dari 7.9% menjadi 7.7%, terbaik sejak Desember 2008 lalu.

Sentimen positif dari payrolls ini pada akhirnya tergerus oleh data indeks kepercayaan konsumen yang dirilis oleh Universitas Michigan & Thomson Reuters untuk periode bulan Desember. Indeks sentimen ini dilaporkan mengalami penurunan dari 82.7 menjadi 74.5, sementara konsensus sebelumnya memperkirakan indeks akan berada di level 82 di bulan Desember. Salah satu pemicu memburuknya sentimen adalah prospek adanya kenaikan pajak pada tahun mendatang meskipun antara partai Demokrat dan Republik mencapai kesepakatan sehubungan dengan penyusunan anggaran belanja Amerika untuk 2013.

Pekan mendatang, pusat perhatian pasar diperkirakan masih akan tertuju pada perundingan antara Kongres Amerika yang didominasi oleh partai Republik dan Presiden Barack Obama sehubungan dengan penetapan anggaran belanja Amerika tahun 2013. Diperkirakan hingga masalah ini terselesaikan dengan kompromi antara dua belah kubu, hal ini akan terus menerus membebani sentimen para investor.

Dari Amerika, data neraca perdagangan akan dirilis pada hari Selasa dengan perkiraaan defisit akan meningkat dari $41.5 miliar menjadi $42.6 miliar di bulan Oktober. Pertemuan Federal Reserve juga akan dilangsungkan pekan mendatang, namun diperkirakan tidak akan ada perubahan pada tingkat suku bunga di Amerika. Indeks harga produsen Amerika akan dirilis pada hari Rabu dimana indeks diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 1.8% di bulan November, melambat dibandingkan 2.3% yang dicatatkan pada bulan Oktober lalu. Di luar harga makanan dan energi, indeks diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 2.2%, sedikit terakselerasi dari kenaikan sebesar 2.1% yang terjadi pada bulan sebelumnya.

Data lainnya yang dirilis di Amerika adalah data penjualan ritel dan juga data jobless claims pada hari Kamis. Pada hari Jumat, data indeks harga konsumen dan juga data produksi industrial akan dirilis pada penghujung pekan mendatang.

Jakarta Composite Index (JCI) diperkirakan akan kembali bergerak di antara kisaran 4,250 hingga 4,350 dengan support signifikan didapat di 4,242 dan resistance di 4,350 diprediksi akan sulit dilalui pada kondisi saat ini.

Namun, untuk awal pekan sentimen regional akan ditopang oleh data-data ekonomi China yang dirilis pada hari Minggu dimana produksi industry untuk bulan November lalu dilaporkan meningkat 10.1% dari periode yang sama tahun sebelumnya, lebih baik dari data bulan Oktober yang menunjukkan peningkatan sebesar 9.6% dan juga melebihi ekspektasi para analis yang memperkirakan pertumbuhan sebesar 9.8%. Penjualan ritel untuk bulan November juga berhasil melebihi ekspektasi. Penjualan dilaporkan mengalami akselerasi dari 14.5% menjadi 14.9%, sementara konsensus berada di 14.6%. Sementara itu, data inflasi China menunjukkan terjadinya kenaikan indeks harga konsumen sebesar 2.0% di bulan November dibandingkan kenaikan 1.7% di bulan Oktober. Di tingkat produksi, indeks harga produsen masih mengalami penurunan yaitu sebesar 2.2% setelah sebulan sebelumnya mengalami penurunan sebesar 2.8%. Para analis sebelumnya memperkirakan CPI dan PPI masing-masing naik 2.1% dan turun 2%.

Inflasi yang terkendali disertai oleh membaiknya data industrial dan juga penjualan ritel mengindikasikan bahwa kondisi perekonomian di China mulai membaik walaupun masih harus dilihat konsistensi data-data ekonomi tersebut.


Click here to download the full update (PDF)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar