INILAH.COM, Jakarta - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memberikan pinjaman konvertibel (convertible loan) tenor tiga tahun untuk mengakuisisi kepemilikan pengendali atas perusahaan pertambangan batubara PT Bhakti Energi Persada (BEP).
ADRO juga memiliki Opsi untuk mengakuisisi saham mayoritas dari pemegang saham pengendali BEP. Adaro Energy akan memiliki pengendalian penuh atas manajemen dan atas semua pembiayaan atas BEP sejak di tandatanganinya Perjanjian Opsi ini.
Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir, mengatakan, dengan Perjanjian Opsi yang sudah ditandatangani dengan BEP. BEP mempunyai potensi yang bagus untuk membantu kami mencapai tujuan utama dalam menghasilkan nilai yang besar dan berkesinambungan dari batubara Indonesia.
"Kami bekerja selama dua tahun untuk bernegosiasi untuk mencapai perjanjian yang disusun secara unik untuk meminimalkan risiko bagi Adaro. Meskipun kami puas dengan kesempatan di BEP ini, namun kami ingin menekankan bahwa kami akan menggunakan penilaian terbaik kami sebelum menyuntikan dana untuk
mengembangkan aset-aset BEP,” katanya.
Faktor-faktor kunci sukses seperti kesiapan pasar, menerima perizinan yang diperlukan dari pemerintah, ketersediaan lahan, dukungan dari komunitas dan lingkungan sosial, dan menyelesaikan studi teknis dan geologis yang lengkap harus disiapkan sebelum kami menempatkan biaya modal yang besar.
Perseroan akan langsung menempatkan modal untuk membiayai BEP. Kami menandatangani Opsi ini untuk bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan benar, dan juga meminimalkan risiko bagi modal Adaro. "Kami ingin memastikan bahwa resiko akuisisi dan pelaksanaan dapat diketahui jauh lebih awal,” tegasnya.
BEP juga memiliki dua usaha transportasi di Kalimantan Timur yang memiliki jalan angkutan yang akan digunakan untuk mentransportasikan batubara BEP ke wilayah pesisir. Ketujuh konsesi, bersama dengan konsesi-konsesi batubara yang berada di dekatnya, membentuk satu deposit batubara termal yang sangat besar. SRK Consulting (Australasia) Pty Ltd mengestimasi bahwa ketujuh konsesi BEP mengandung total sumber daya sebesar 9,53 miliar ton menurut standar JORC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar