DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Kamis, 31 Mei 2012

AKSI KORPORASI: Pemegang Saham Setujui Asiaplast Industries Buyback Saham


JAKARTA: Perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan bahan baku plastik, PT Asiaplast Industries Tbk, mendapat persetujuan pemegang saham untuk pembelian kembali 10% saham publik dengan harga maksimal Rp100.

Direktur Utama Asiaplast Industries Wilson A. Pranoto mengatakan persetujuan itu didapat dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari ini. Adapun pelaksanaan buyback saham itu akan dilakukan pekan depan.

“Kami sudah mendapat persetujuan untuk buyback saham dan akan kami lakukan secepatnya. Mungkin mulai pekan depan. Buyback itu dilakukan maksimal 18 bulan terhitung sejak diselenggarakannya RUPSLB,” ujarnya hari ini, Kamis 31 Mei 2012.

Berdasarkan prospektus sebelumnya disebutkan untuk membeli 150 juta saham publik itu, perseroan telah mengalokasikan dana sebesar Rp15 miliar yang diambil dari dana kas internal. Perseroan juga berencana menyimpan saham yang dibeli sebagai treasury stock.

Dengan pembelian kembali saham diharapkan dapat memperbaiki rasio keuangannya, yaitu imbal hasil aset (return on asset/ROA), laba per saham (earnings per share/EPS), dan imbal hasil ekuitas (return on equity/ROE).

Setelah aksi korporasi itu, posi pemilik saham perusahaan yang berasal dari publik akan berkurang dari sebelumnya 20,01% menjadi 10,01%.

Selain persetujuan buyback saham, perseroan juga telah mendapat persetujuan pemegang saham untuk menjaminkan 50% aset kekayaan bersihnya terkait pengajuan pinjaman kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

Wilson mengatakan perseroan telah mendapatkan fasilitas pinjaman dalam bentuk letter of credit (L/C) senilai US$9 juta yang akan digunakan seluruhnya untuk pembelian bahan baku.


Pada tahun ini, lanjut dia, RUPS Tahunan emiten berkode saham APLI itu juga menyepakati untuk tidak membagikan dividen dan menggunakan perolehan laba bersih untuk memperkuat pendanaan internal perseroan.

“Laba bersih 2011 kami gunakan untuk dana buyback saham dan keperluan modal kerja kami. Jadi tidak ada pembagian dividen tahun ini, dan pemegang saham pun sudah menyetujuinya,” paparnya.

Pada perdagangan hari ini, harga saham emiten berkode APLI ditutup melemah 1% menjadi Rp99 dan menjadikannya berkapitalisasi pasar sebesar Rp148,51 miliar. (mmh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar