INILAH.COM, Jakarta - PT Bayan Resources Tbk (BYAN) kemungkinan akan merevisi target kinerja perseroan pada 2012. Hal itu mengingat penurunan harga jual batu bara.
"Kemungkinan kita akan revisi kinerja. Hal ini dikarenakan harga jual batu menurun, padahal awal tahun 2012 kami optimis," tutur Direktur PT Bayan Resources Tbk, Jenny Quantero, saat paparan publik perseroan, Senin (28/5/2012).
Manajemen BYAN memperkirakan harga rata-rata batu bara sekitar US$94-US$96 per metrik ton (MT) pada 2012. Hingga kuartal pertama 2012, perseroan menargetkan produksi batu bara mencapai 3,9 juta ton dari kuartal pertama 2012 sebesar 3,4 juta ton.
Penjualan batu bara perseroan mencapai 4,1 juta ton hingga kuartal pertama 2012 dari kuartal pertama 2011 sebesar 4,2 juta ton-4,3 juta ton. Perseroan menargetkan produksi batu bara mencapai 19,4 juta ton-20,4 juta ton dengan penjualan batu bara sebesar 20-20,8 juta ton pada 2012.
Hingga kuartal pertama 2012, perseroan telah merealisasikan belanja modal sebesar US$5,44 juta dari target belanja modal sebesar US$255 juta pada 2012. Kinerja pendapatan perseroan mencapai US$399,22 juta hingga kuartal pertama 2012 dari kuartal pertama 2011 senilai US$355,95 juta.
Laba bersih perseroan mencapai US$35,01 juta hingga kuartal pertama 2012 dari kuartal pertama 2011 senilai US$74,71 juta. Harga rata-rata baru bara perseroan mencapai US$97,3 juta pada kuartal pertama 2012.
Selain itu, perseroan masih memiliki plaftorm pinjaman sebesar US$200 juta. Perseroan telah mencatatkan komitmen pinjaman sebesar US$950 juta dari total komitmen US$950 juta. Pinjaman tersebut akan digunakan untuk modal kerja, refinancing, belanja modal dan akuisisi tambang batu bara.
"Kami sudah mendapatkan komitmen pinjaman sebesar US$950 juta tapi sementara kami gunakan sebesar US$750 juta," tutur Jenny. [hid]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar