IHSG kembali menukik tajam pada sesi perdagangan hari Kamis hingga sempat mencapai titik terendah di 3,810.39. Indeks hanya mampu mencapai titik tertinggi 3,881.49 sebelum akhirnya ditutup di 3,832.82, turun 85.09 poin atau 2.17%. Penurunan IHSG juga diikuti oleh melemahnya indeks LQ-45 dan IDX30 yang masing-masing melemah 2.75% dan 2.88%. Kinerja indeks regional juga negatif dengan indeks Hang Seng berakhir turun 0.32%, indeks KOSPI turun tipis 0.08%, namun indeks Nikkei melemah 1.05%.
Seluruh sektor berakhir negatif dengan sektor pertambangan melemah tajam hingga 3.67% diikuti oleh sektor aneka industri (-2.6%) dan sektor keuangan (-2.54%) serta sektor manufaktur (-2.54%). Perbandingan antara jumlah saham yang menguat dan melemah adalah 56 berbanding 245, sedangkan 48 saham lainnya stagnan.
Di bursa valuta asing, nilai tukar USDIDR melemah tipis dari 9570 menjadi 9565, turun 0.05% dibandingkan hari sebelumnya.
Pergerakan IHSG selanjutnya tetap akan bergantung pada kinerja bursa saham Eropa dan Amerika yang secara fundamental masih rentan terhadap isu-isu dari Eropa, China dan bahkan Amerika sendiri. Minimnya katalis positif sejauh ini menjadi penyebab memburuknya sentimen pasar sehingga berakibat pada terpuruknya indeks saham secara global.
Para pelaku pasar akan terus memonitor perkembangan di Eropa, terutama di Spanyol dan Yunani, sedangkan terhadap perkembangan di China, pasar akan kembali menunggu seberapa tajamnya perlambatan pertumbuhan ekonomi di China, apakah China akan mengalami hard landing atau soft landing.
Data ekonomi dari Amerika pada hari Jumat akan menghadirkan data nonfarm payrolls yang dinanti-nantikan oleh pasar. Menjelang dirilisnya data NFP ini kemungkinan pasar akan cenderung memilih menunggu sebelum menentukan langkah transaksi selanjutnya.
Click here to download the full update (PDF)
Seluruh sektor berakhir negatif dengan sektor pertambangan melemah tajam hingga 3.67% diikuti oleh sektor aneka industri (-2.6%) dan sektor keuangan (-2.54%) serta sektor manufaktur (-2.54%). Perbandingan antara jumlah saham yang menguat dan melemah adalah 56 berbanding 245, sedangkan 48 saham lainnya stagnan.
Di bursa valuta asing, nilai tukar USDIDR melemah tipis dari 9570 menjadi 9565, turun 0.05% dibandingkan hari sebelumnya.
Pergerakan IHSG selanjutnya tetap akan bergantung pada kinerja bursa saham Eropa dan Amerika yang secara fundamental masih rentan terhadap isu-isu dari Eropa, China dan bahkan Amerika sendiri. Minimnya katalis positif sejauh ini menjadi penyebab memburuknya sentimen pasar sehingga berakibat pada terpuruknya indeks saham secara global.
Para pelaku pasar akan terus memonitor perkembangan di Eropa, terutama di Spanyol dan Yunani, sedangkan terhadap perkembangan di China, pasar akan kembali menunggu seberapa tajamnya perlambatan pertumbuhan ekonomi di China, apakah China akan mengalami hard landing atau soft landing.
Data ekonomi dari Amerika pada hari Jumat akan menghadirkan data nonfarm payrolls yang dinanti-nantikan oleh pasar. Menjelang dirilisnya data NFP ini kemungkinan pasar akan cenderung memilih menunggu sebelum menentukan langkah transaksi selanjutnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar