Masih maraknya kekhawatiran pasar akan perkembangan krisis Eropa menjadi pemicu terpuruknya kembali IHSG hingga sempat mencapai level terendah di 3,893 pada sesi pertama perdagangan hari Selasa sebelum akhirnya indeks ditutup di 3,905.34, turun 13.34 poin atau 0.34%. Seiring dengan melemahnya IHSG, indeks LQ-45 dan indeks IDX30 juga ikut berakhir di zona merah yaitu masing-masing turun 0.32% dan 0.3%.
Kecuali sektor pertanian dan infrastruktur yang menguat masing-masing 0.35% dan 0.54%, delapan sektor lainnya mencatat penurunan dengan penurunan terbesar terjadi pada sektor industri dasar dan aneka industri yang sama-sama melemah 0.92%. Sektor pertambangan juga melemah hingga 0.82%.
Di tingkat regional, bursa saham Jepang dan Hong Kong sementara ini masih bergerak di area positif. Melemahnya IHSG masih berkaitan dengan perkembangan situasi di Spanyol dimana Bankia dilaporkan membutuhkan bantuan dana dari pemerintah hingga sebesar 19 miliar euro. Namun, pemerintah Spanyol menegaskan bahwa mereka akan menyelesaikan masalah ini tanpa melibatkan pihak luar. Sebelumnya, 16 perbankan di Spanyol dipangkas peringkatnya oleh Moody’s Investors Service dengan alasan bahwa resesi dan meningkatnya pinjaman bermasalah (NPL) ke perusahaan-perusahaan real estate berada di balik pemangkasan peringkat ini.
Sebaliknya, tekanan jual akibat krisis di Yunani untuk sementara mereda hingga pemilu berikutnya dilangsungkan pada pertengahan Juni mendatang. Posisi partai pendukung program austerity yang memimpin saat ini berdasarkan polling masih cenderung dinamis dan dapat berubah setiap saat.
Memasuki sesi kedua IHSG diperkirakan masih akan berfluktuasi dalam rentang harga 3838 hingga 3939. Investor akan memonitor pembukaan bursa Eropa nanti dimana kinerja positif dari bursa Eropa akan mampu menarik indeks kembali dari zona merah hingga berakhir positif. Sebaliknya, apabila kinerja bursa Eropa cenderung negatif, indeks diprediksi akan kembali tertekan oleh aksi jual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar