DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Senin, 28 Mei 2012

Kredit konsumer BNI terdorong pertumbuhan KPR


JAKARTA. Rencana pemberlakuan aturan pembatasan uang muka kredit kendaraan bermotor (KKB) dan kredit pemilikan rumah (KPR) pada Juni 2012, rupanya belum menggoyang pertumbuhan kredit konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Terbukti, di kuartal pertama 2012, kredit konsumer BNI tumbuh 32,7% menjadi Rp 17,2 triliun dibandingkan periode serupa tahun lalu sebesar Rp 12,9 triliun.

Pertumbuhan tersebut terutama dimotori oleh KPR BNI Griya yang naik sebesar 49,8% pada kuartal pertama 2012 menjadi Rp 19,403 triliun dari Rp 12,949 triliun pada periode serupa 2011. Disusul dengan pertumbuhan nilai transaksi pemakaian kartu kredit yang mencapai Rp 3,99 triliun pada kuartal I 2012 atau naik 10,4% dibanding kuartal I 2011 sebesar Rp 2,96 triliun.

"Dampak dari rencana pemberlakuan aturan uang muka belum ada sampai saat ini. Untuk KPR, dari portofolio yang kita kami punya 65% merupakan KPR di bawah 70m2 yang tidak terkena aturan. Sisanya baru di atas 70m2. Dengan komposisi itu dampak aturan terhadap KPR kami sekitar 5%-10% dari pengajuan baru," ujar Direktur Konsumer dan Ritel BNI Darmadi Sutanto, Senin (28/5).

Ia optimistis nasabah BNI yang berencana mengambil KPR, khususnya yang di atas 70 meter persegi atau di segmen atas tidak akan menunda pembelian melainkan menambah uang mukanya.

Untuk tetap menjaga pertumbuhan di KPR tetap baik, strategi yang dilakukan BNI ialah memperbanyak jaringan dengan pengembang properti. Terutama, pengembang properti di segmen atas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar