DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Selasa, 29 Mei 2012

Risiko Pembiayaan, Peringkat BTEL Turun


INILAH.COM, Jakarta - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan peringkat untuk PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) dan obligasi I tahun 2007 menjadi BB dari BBB-.

Pefindo masih menempatkan peringkat pada credit watch dengan implikasi negatif. "Penurunan peringkat mencerminkan meningkatnya risiko pembiayaan kembali untuk obligasi perusahaan senilai Rp650 miliar yang akan jatuh tempo pada 4 September 2012," ujar analis Pefindo Niken Indriarsih, Rabu (30/5/2012).

Hingga kini, kesiapan membayar obligasi yang akah jatuh tempo masih tidak pasti. Fasilitas kredit baru yang akan digunakan untuk melunasi 70% dari jumlah pokok obligasi, yang sedang difasilitasi oleh Credit Suisse AG, cabang Singapura masih belum selesai difinalisasi dan perkembangannya lebih lambat dari yang diharapkan.

Rencana perusahaan untuk mengundang investor strategis baru melalui penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) yang akan digunakan untuk melunasi 30% sisanya, juga masih memliki ketidakpastian tinggi. "Pefindo akan terus memantau perkembangan perusahaan pada aksi-aksi korporasi tersebut. Peringkat akan diturunkan lagi bila tidak ada perkembangan yang signifikan dalam tiga bulan mendatang," tambah Niken.

Pada 31 Desember 2011, BTEL dimiliki oleh PT Bakrie and Brothers Tbk sebesar 22% dan publik sebesar 78%. [hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar