IHSG gagal mengikuti arah pergerakan bursa regional yang positif dan sebaliknya melemah secara signifikan sebesar 82.37 poin atau 2.07% di 3,902.51. Indeks LQ-45 dan IDX30 juga berakhir di zona merah yaitu masing-masing di 657.88 dan 331.76 atau melemah 2.41% dan 2.51%.
Tidak ada satu sektor pun yang berakhir positif pada sesi perdagangan terakhir pekan ini. Penurunan terbesar terjadi pada indeks industri dasar (-2.84%), diikuti oleh sektor keuangan dan aneka industri yang sama-sama melemah 2.52%.
Sebanyak 243 saham melemah sedangkan 45 saham menguat dan 59 saham lainnya stagnan. Aksi jual asing mencapai 967.95 miliar dengan saham-saham blue chip seperti ASII, BBRI, BMRI, UNTR dan BBCA melemah dengan nilai yang signifikan. Sementara itu, rupiah kembali melemah terhadap US dollar hingga mencapai 9,310.
Faktor Yunani tetap menjadi faktor negatif utama yang cenderung menekan sentimen para investor. Ketidakpastian yang cukup tinggi mengenai kelangsungan keberadaan Yunani di euro menjadikan para investor cenderung melepas saham-sahamnya, terlebih karena adanya tenggang waktu hingga hari Senin mendatang.
Tersisihnya BMRI dari daftar rekomendasi hari ini menjadikan sisa saham terekomendasi menjadi 20 dimana salah satunya, SMAR, masih belum mencapai angka entry yang direkomendasikan. Hanya TURI dan ROTI yang berhasil lolos dari zona merah dan mencatat kenaikan masing-masing 1.23% dan 0.65%. RALS juga lolos, namun harganya stagnan dibandingkan harga penutupan hari Kamis. ASRI melemah tajam hingga 5.17%, SMCB juga turun tajam sebesar 3.81%, dan PNBN terkoreksi 3.19%.
Melemahnya IHSG hingga mencapai level terendah di 3885.60 membuka peluang indeks untuk kembali melemah menuju level support berikutnya di 3850 pekan mendatang. Tekanan jual ini dapat mereda apabila terjadi perkembangan positif di Eropa, terutama di Yunani. Isu seputar apakah Uni Eropa akhirnya akan mengeluarkan obligasi euro (Eurobonds) juga akan dipantau oleh pasar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar