INILAH.COM, Jakarta - PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menargetkan ekspor bijih nikel dan bauksit 2,275 juta wmt dalam tiga bulan ke depan setelah keluarnya ijin ekspor.
Demikian mengutip keterbukaan informasi yang diterbitkan BEI, Selasa (29/5/2012). Perseroan akan mendapatkan ijin ekspor setiap tiga bulan sekali. "Perolehan ijin ini juga menjadikan strategi dan rencana bisnis perusahaan tidak berubah, dengan aspek hilirisasi melalui pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian yang akan mulai beroperasi di tahun 2014,” kata Dirut ANTM, Alwinsyah Lubis.
Sampai dengan akhir bulan April 2012, Antam telah mengapalkan 2,34 juta wmt bijih nikel dan dengan diperolehnya ijin ini, Antam diperbolehkan kembali melakukan pengapalan lanjutan bijih nikel sebesar 2,275 juta wmt untuk 3 (tiga) bulan ke depan ke konsumen di Jepang, Eropa dan China.
Untuk bijih bauksit, Antam telah memperoleh ijin ekspor lanjutan sebesar 50.000 wmt untuk 3 (tiga) bulan ke depan ke konsumen di Jepang dan China. Sampai dengan akhir bulan April 2012, Antam telah melakukan ekspor bijih bauksit sebesar 31.402 wmt.
Terkait dengan pengenaan bea keluar ekspor bijih sebesar 20%, beberapa konsumen bijih nikel Antam telah menyatakan kesediaannya untuk menanggung beban bea keluar tersebut. Namun Antam juga masih melakukan negosiasi dengan beberapa konsumen lain untuk dapat menanggung seluruh beban bea tersebut.
Antam saat ini juga tengah berfokus pada pembangunan proyek-proyek utama perusahaan, yakni pembangunan pabrik Chemical Grade Alumina (CGA) Tayan, pembangunan pabrik Feronikel Halmahera Timur, proyek Modernisasi dan Optimasi Pabrik Feronikel Pomalaa, yang juga mencakup pembangunan PLTU Pomalaa (proyek MOP-PP). Konstruksi ketiga proyek ini telah dimulai dan diharapkan telah dapat beroperasi pada tahun 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar