DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Selasa, 29 Mei 2012

Perkuat Ekspansi, ESSA Tidak Bagikan Dividen


IMQ, Jakarta —  Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) menyetujui tidak melakukan pembagian dividen tahun buku 2011.

Corporate Secretary and Head of Investor Relations ESSA, Kanishk Laroya mengatakan perolehan laba bersih yang diperoleh pada 2011 ini akan digunakan perseroan untuk dana cadangan yaitu sebesar Rp713,40 juta dan dimasukkan sebagai laba ditahan senilai senilai Rp98 juta. 

"Sehubungan dengan rencana pengembangan, kami memutuskan untuk tidak membagikan dividen," ujarnya di sela RUPST, di Jakarta, Selasa (29/05).

Tercatat sepanjang 2011 lalu emiten yang bergerak pada bidang pengolah gas bumi menjadi LPG ini membukukan laba bersih Rp98,713 miliar atau tumbuh 15,25% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya senilai Rp85,65 miliar. 

Seiring pertumbuhan laba bersih, penjualan juga meningkat 19,96% menjadi Rp371,905 miliar dibanding periode yang sama 2010 sebesar Rp310,02 miliar.

Sementara Direktur Eksekutif ESSA, Vinod Laroya menjelaskan hal terpenting yang berhasil dilakukan perseroan sepanjang 2011 lalu adalah keberhasilan dalam meningkatkan efisensi produksi, dimana berhasil untuk menekan harga pokok penjualan lebih rendah 13% dibanding 2010.

“Produksi LPG meningkat 5% menjadi 39.482 ton dibanding periode yang sama 2010 sebesar 37.670 ton karena efisiensi produksi,” ujarnya.

Berkaitan dengan rencana jangka panjangnya, perseroan akan melakukan ekspansi usaha ke industri amoniak yang akan memanfaatkan gas bumi dari Blok Senoro-Toili (Donggi-Senoro) melalui anak usahanya, PT Panca Amara Utama.

“Perseroan berkeyakinan industri amoniak akan sangat prospektif sebagai penunjang industri pangan nasional pada masa depan,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar