INILAH.COM, Jakarta - PT Krakatau Steel Tbk akan pembangunan pabrik Blast Furnace Complex (produksi tanur tingkat tinggi) berkapasitas produksi 1,2 juta ton hot metal per tahun.
Pembangunan proyek tersebut dibiayai dari fasilitas pinjaman senilai US$250 juta dari tiga bank BUMN yaitu Bank Mandiri, BNI dan BRI. Perseroan juga mendapat kredit ekspor mencapai US$100 juta. Perjanjian kredit tersebut dilakukan pada, Selasa (15/5/2012) di Jakarta. Total fasilitas pinjaman senilai US$450 juta kepada PT Krakatau Steel Tbk.
Proyek tersebut akan dilaksanakan oleh konsorsium mcc-capital engineering and research incorporation limited (mcc-ceri), mcc-acre dan PT Krakatau Engineering.
Sindikasi Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia dan Bank Rakyat Indonesia menjadi joint mandated lead arranger untuk pembiayaan dalam dua sindikasi yaitu sindikasi pinjaman komersil, sindikasi pinjaman yang didukung oleh Sinosure. Selain itu ada agen kredit ekspor negara China kepda PT Krakatau Steel Tbk.
Selain tranche A, Bank Mandiri juga menyediakan tranche B sebesar ekuivalen senilai US$200 juta yang berjangka waktu pelunasan 8 tahun. Tranche B penarikannya hanya dilakukan jika Sinosure facility tidak diperoleh dalam 1 tahun sejak tanggal penandatanganan pinjaman komersial ini.
Pabrik Blast Furnace yang akan dibangun berkapasitas 1,2 juta ton/tahun dan direncanakan mulai dibangun pada kuartal ketiga tahun 2011 dan selesai pada kuartal kesatu atau kedua 2014.
Pabrik Blast Furnace sumber energinya adalah batubara dan pabrik ini akan melengkapi pabrik besi yang sudah ada yaitu sistem Reduksi langsung (Direct Reduction) yang sumber energinya adalah gas. Dengan dibangunnya pabrik Blast Furnace ini Perseroan akan mendiversifikasi bahan baku bijih besi dan energi yang digunakan dalam fasilitas pembuatan besi.
Saat ini fasilitas pembuatan besi yang dimiliki Perseroan sangat bergantung kepada penggunaan gas alam. Dengan sistem Blast Furnace tersebut juga mengurangi penggunaan scrap impor secara signifikan dalam komponen bahan baku pembuatan baja yang dilakukan oleh Perseroan.
Pabrik Blast Furnace yang dibangun dilengkapi dengan beberapa pabrik dan fasilitas pendukungnya, termasuk Sintering Plant, Coke Oven Plant, Iron Ore Material Handling System, Hot Metal Handling. Serta fasilitas pendukung lainnya seperti sistem air, gas dan listrik.
Investasi terhadap pembangunan Blast Furnace berkapasitas 1,2 juta ton/tahun termasuk Sintering Plant, Coke Oven Plant, Iron Ore Material Handling System, Hot Metal Handling ini mencapai Rp5,92 triliun. [hid]






Tidak ada komentar:
Posting Komentar