Bursa Eropa dan Amerika merespon hasil pemilu di Eropa yaitu di Perancis dan Yunani dengan berakhir mixed. Indeks Dow Jones turun 29.74 poin atau 0.23% di 13,008.50 sementara indeks S&P 500 dan NASDAQ justru berakhir menguat tipis yaitu 0.04% dan 0.05%. Di Eropa, indeks DAX 30 Jerman berakhir positif yaitu naik 8.01 poin atau 0.12%. Bursa Inggris tutup karena adanya hari libur umum.
Sebelumnya, di Asia indeks Nikkei dan Hang Seng serta KOSPI terpuruk tajam setelah pasar merespon negatif perkembangan politik di Eropa. Akibatnya, IHSG melemah tajam sebesar 1.37% atau 57.82 poin. Baik indeks LQ-45 dan IDX30 juga ditutup melemah cukup tajam yaitu sekitar 1.3%.
Pada akhir pekan kemarin pemilu di Perancis diakhiri dengan kemenangan Francois Hollande yang mengalahkan Nicholas Sarkozy, rekan utama Kanselir Jerman Angela Merkel yang merupakan pendukung utama dilakukannya program austerity di Eropa. Kalahnya Sarkozy dikhawatirkan akan mengancam dukungan dan komitmen Perancis dalam mengatasi krisis fiskal di Eropa lewat program austerity.
Di Yunani, kalahnya partai PASOK yang sebelumnya berkuasa di pemilu dan kuatnya posisi partai-partai politik yang menentang program austerity di Yunani menjadikan situasi politik di Yunani menjadi tidak pasti. Hingga Senin malam para pemimpin di Yunani masih belum mampu membentuk pemerintahan baru. Pemimpin partai Demokrasi Baru Antonis Samaras menyerahkan tugas pembentukan pemerintahan baru ke Alexis Tsipras dari partai Syriza yang merupakan partai kedua terbesar setelah partai Demokrasi Baru. Partai Syriza sebelumnya menjanjikan untuk membatalkan kesepakatan-kesepakatan yang telah dicapai dalam bailout Yunani beberapa waktu yang lalu. Perkembangan politik di Yunani ini menimbulkan kekhawatiran baru akan eksistensi Yunani dalam euro. Partai Syriza muncul sebagai partai terbesar kedua dengan 17% suara dan mendapatkan 52 kursi di parlemen sedangkan partai Demokrasi Baru memimpin dengan perolehan 19% suara dan 108 kursi di parlemen. Partai Pasok yang berkuasa sebelumnya harus membayar mahal keputusannya untuk menerima program bailout dari Troika dengan hanya meraih 13% suara dan 41 kursi di parlemen. Para pengamat di Eropa mengatakan bahwa resiko Yunani meninggalkan euro tahun depan telah menanjak hingga 75%.
Tsipras memiliki waktu 3 hari saja untuk membentuk pemerintahan koalisinya. Jika dalam 3 hari Tsipras gagal membentuk pemerintahan baru, maka mandat ini akan beralih secara otomatis ke partai Pasok yang juga akan memiliki waktu 3 hari untuk membentuk pemerintahan koalisi. Jika partai Pasok juga gagal membentuk pemerintahan koalisi, maka mandat ini akan beralih ke Presiden Karolos Papoulias. Papoulias juga diberikan waktu 3 hari untuk membentuk pemerintahan koalisi yang baru. Apabila hal ini juga gagal maka akan dilangsungkan pemilu ulang di Yunani sampai pada akhirnya terbentuk suatu pemerintahan koalisi.
Dinamika politik di Yunani inilah yang menjadi katalis negatif bagi sentimen pasar. Selain itu, data nonfarm payrolls dari Amerika yang dirilis hari Jumat lalu juga meleset dari prediksi para analis sehingga menambah sentimen negatif para investor. Dikhawatirkan bahwa melambatnya penciptaan lapangan kerja baru di Amerika merupakan isyarat akan memburuknya kondisi perekonomian di sana.
Menjelang sesi Selasa, prospek pergerakan IHSG akan dibayang-bayangi oleh faktor Eropa dan faktor payrolls ini seperti yang terjadi pada hari Senin kemarin. Namun, diperkirakan pasar akan kembali memasuki area konsolidasi antara 4100 dan 4200 seperti pekan-pekan sebelumnya. Support terdekat ada di 4100 yang apabila terlewati akan membuka jalan bagi indeks untuk melemah lebih dalam hingga support berikutnya di sekitar 4060. Resistance kembali berada di 4170 dan kemudian 4200.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar