DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Kamis, 09 Agustus 2012

CNKO Targetkan Pendapatan 2012 Capai Rp 2 T


INILAH.COM, Jakarta - PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) menargetkan pendapatan 2012 dapat mencapai Rp2 triliun, berasal dari penjualan batu bara dan pembangkit listrik.

CNKO membukukan pendapatan paruh pertama 2012 senilai Rp1,2 triliun (unaudited). Sebagian besar diperoleh dari penjualan batu bara (90%) dan sisanya penjualan listrik. “Untuk tahun ini, target pendapatan akan mencapai Rp2 triliun, dari penjualan batu bara dan pembangkit listrik,”ujar Henry Sitanggang, Presiden Direktur & CEO PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO) di Jakarta, Rabu (9/8/2012).

Untuk meningkatkan kapasitas produksi batu bara dan listrik, perusahaan yang dulunya bernama PT Central Korporindo Internasional Tbk ini melirik saham PT Tenaga Listrik Bintan (TLB) senilai Rp48 miliar dan 5 pembangkit listrik minihidro. “Saat ini masih dilakukan due diligence,” ujar Henry yang enggan menyebutkan asal dana tersebut.

Adapun TLB adalah salah satu perusahaan swasta yang menandatangani proyek power purchase agreement (PPA) dengan PT PLN untuk membangun PLTU di Tanjung Pinang, Bintan dengan kekuatan 2x10,8 MW. CNKO berencana mengakuisisi 60% saham TLB yang saat ini masih dimiliki PT Sakti Mas Mulia senilai RP48 miliar.

Di samping itu, perusahaan juga berencana menyelesaikan proyek 5 pembangkit listrik minihidro di Sumatera, Jawa dan Sulawesi dengan target kapasitas 100 MW. “Bila akuisisi tersebut jadi, kami bisa mencatat penjualan listrik per tahun hingga Rp2 triliun,” lanjutnya.

CNKO bergerak di bidang pertambangan, pengolahan dan penjualan batu bara. Setelah listing di BEI pada 2001, perusahaan mulai merambah bisnis pembangkit listrik bertenaga uap yang menggunakan batu bara sebagai bahan bakar.

Perusahaan yang berdiri sejak 1999 itu, kini memiliki sebuah unit pengolahan batu bara di Tanah Laut, Kalimantan Selatan dengan kapasitas 250 ton/jam. Selain itu, perusahaan memiliki tiga unit pembangkit listrik dengan kapasitas masing-masing 2x7 MW, di tiga lokasi, yaitu Pangkalan Bun (Kalimantan Tengah), Rengat (Riau), dan Tembilahan (Riau).

Per tanggal 14 Oktober 2011, pembangkit listrik yang berlokasi di Pangkalan Bun secara resmi sudah beroperasi secara komersial, tetapi dua pembangkit listrik lainnya hingga saat ini masih dalam proses pembangunan dan diperkirakan selesai pada 2013. “PLTU di Riau masih dalam proses konstruksi tetapi semua barang modal sudah siap,” tambahnya.

Selama ini, pasar batu bara dan energi listrik yang diproduksi oleh CNKO diserap untuk kebutuhan nasional dengan pembeli terbesar adalah PT Perusahaan Listrik Negara. [ast]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1892492/cnko-targetkan-pendapatan-2012-capai-rp-2-t

Tidak ada komentar:

Posting Komentar