DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Jumat, 10 Agustus 2012

Market Wrap - 10/08/2012

Market Review


Data ekonomi dari China yang meleset dari ekspektasi menjadi katalis negatif yang menahan potensi kenaikan Jakarta Composite Index (JCI) pada  sesi perdagangan hari Jumat ini. Meskipun demikian, indeks masih mampu bertahan di zona hijau dan mencatatkan kenaikan sebesar 10.39 poin atau 0.25% sementara indeks LQ-45 dan IDX30 juga masih berhasil menguat masing-masing 0.49% dan 0.51%.

Sebaliknya, di tingkat regional, indeks Nikkei dan Hang Seng terpuruk masing-masing 0.97% dan 0.66% walaupun indeks KOSPI mampu membukukan kenaikan sebesar 0.3%.

Di sesi Asia, surplus neraca perdagangan China menyusut hingga menjadi $25.1 miliar di bulan Juli dibandingkan dengan $31.7 miliar di bulan Juni lalu. Angka ini jauh di bawah ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan surplus mencapai $35.2 miliar. Ekspor hanya mampu meningkat 1% di bulan Juli dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, juga melambat secara signifikan dibandingkan dengan kenaikan sebesar 11.3% di bulan Juni dan di bawah ekspektasi para analis yang memprediksikan kenaikan sebesar 8%. Seiring dengan melambatnya ekspor, impor juga ikut melambat. Di bulan Juli, impor meningkat 4.7% dari periode yang sama tahun lalu, melambat dibandingkan kenaikan 6.3% yang terjadi di bulan Juni dan di bawah ekspektasi para analis yang sebelumnya memprediksikan impor meningkat 7%.

Sektor pertanian menjadi sektor terburuk pada hari Jumat ini dengan penurunan sebesar 1.15%, sedangkan sektor lainnya yang melemah adalah sektor pertambangan yang turun 0.21%. Sektor terbaik adalah sektor properti yang menguat 0.8%, diikuti oleh sektor aneka industri yang naik 0.66% dan sektor infrastruktur yang naik 0.51%.

Seratus saham menjadi kontributor kenaikan indeks hari ini sementara 107 saham stagnan di harga penutupan hari Kamis lalu sedangkan sebanyak 153 saham lainnya mengalami penurunan. Aksi beli pihak asing cukup signifikan dalam menopang JCI dengan mencatatkan posisi net buy senilai 668.85 miliar.

Di antara sepuluh saham terekomendasi, posisi teratas hari ini ditempati oleh SMCB yang menguat 4.76%. Dua saham lainnya yang berhasil menguat adalah MNCN (2.3%) dan BMRI (0.6%). BBKP, TRIM dan KLBF tidak mengalami perubahan harga dibandingkan harga penutupan hari Kamis sedangkan untuk empat saham lainnya mencatatkan penurunan dengan penurunan terbesar dialami oleh LSIP (-3.51%), diikuti oleh ESSA (-1.96%) dan DILD (-1.61%).

Melesetnya data ekonomi China ini menambah kekhawatiran pasar akan potensi terjadinya hard-landing perekonomian China yang dianggap sebagai salah satu motor utama perekonomian dunia mengingat saat ini prospek perekonomian Amerika dan Eropa masih belum menentu.

Pekan mendatang, JCI diperkirakan masih akan bergerak dalam kisaran yang kurang lebih sama dengan kisaran pergerakan pekan ini sambil menantikan adanya perkembangan baru dari krisis di Eropa dan juga langkah-langkah yang mungkin ditempuh oleh bank sentral di Amerika dan China. Support tetap diprediksi berada di 4060-4080 sedangkan resistance berada di 4150 dan 4234.73. Meskipun indeks sempat menembus level 4150 sesaat pada sesi perdagangan Jumat ini, indeks masih belum mampu ditutup di atasnya sehingga breakout hari ini masih belum bisa divalidasi. Sementara itu, hasil perdagangan di Eropa dan Amerika malam ini juga akan berpengaruh pada outlook pergerakan indeks awal pekan mendatang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar