Berbagai katalis negatif kembali menghantam kepercayaan investor pada sesi perdagangan hari Kamis. Data-data ekonomi dari Eropa dan Asia serta perkembangan terakhir mengenai krisis fiskal di Eropa menyeret kinerja indeks saham dunia hingga berakhir di zona merah.
Di Asia, data penjualan ritel di Jepang menurun melebihi ekspektasi. Penjualan yang menurun sebesar 0.9% di bulan Juli dibandingkan tingkat penjualan di periode yang sama tahun lalu merupakan penurunan pertama dalam delapan bulan terakhir dan jauh di bawah ekspektasi para analis yang memperkirakan penurunan sebesar 0.1%. Dari bulan sebelumnya, penjualan di bulan Juli mengalami penurunan sebesar 1.5%. Berakhirnya subsidi pemerintah terhadap pembelian otomotif dan faktor cuaca merupakan dua faktor utama di balik penurunan penjualan ini.
Masih dari Asia, indeks KOSPI terpukul turun 1.2% setelah indeks kepercayaan terhadap sektor manufaktur yang dirilis oleh Bank of Korea turun di bawah angka 80 untuk pertama kalinya sejak 2009.
Di Eropa, data pengangguran Jerman menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dalam angka pengangguran di bulan Agustus, kelima kalinya secara berturut-turut sementara data kepercayaan ekonomi di zona euro juga turun melebihi ekspektasi para ekonomi hingga mencapai level terendah dalam tiga tahun terakhir.
Perkembangan terakhir dari Spanyol sehubungan dengan upaya penyelesaian krisis fiskal di Eropa juga menjadi sandungan bagi sentimen investor. PM Spanyol Mariano Rajoy pada hari Kamis kemarin mengatakan bahwa Spanyol akan menunda keputusannya mengenai apakah akan diajukan permintaan bantuan bailout secara keseluruhan pada Eropa setelah dirinya bertemu dengan presiden Prancis Francois Hollande. Menurut Rajoy, Spanyol akan menunggu hingga ada rincian yang lebih detil mengenai ketentuan-ketentuan bailout sebelum nantinya menentukan keputusannya.
Hari Jumat ini pasar akan memantau perkembangan kebijakan moneter Amerika saat pimpinan Federal Reserve Ben Bernanke menyampaikan pidatonya di Jackson’s Hole, Wyoming. Sayangnya Bernanke diperkirakan tidak akan menyampaikan hal yang baru mengenai prospek akan adanya stimulus ekonomi dalam waktu dekat ini.
Tersungkurnya Jakarta Composite Index (JCI) pada hari Kamis menempatkan indeks kembali di area di dalam rentang EMA. Dikhawatirkan hal ini mengindikasikan bahwa kenaikan indeks untuk sementara ini terancam selesai terutama apabila indeks terus tergerus hingga menembus level support krusial di 3960. Sementara itu, support sebelumnya di 4060 dan 4080 saat ini berbalik menjadi resistance. Kondisi indikator-indikator JCI juga cukup mengkhawatirkan. Keterpurukan MACD semakin dalam sedangkan kurva RSI telah menembus level terendah sejak Juni lalu. Penurunan yang disertai oleh terjadinya peningkatan volume perdagangan ini diperkirakan masih berpotensi berlanjut pada hari Jumat.
Click here to download the full update (PDF)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar