DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Sabtu, 11 Agustus 2012

Tahun Ini, Bank Ekonomi Incar Kredit Naik 35%


INILAH.COM, Jakarta - PT Bank Ekonomi Raharja Tbk (BAEK) menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 35% tahun 2012 ini.

Direktur Credit & Operational Risk Bank Ekonomi, Endy Abdurrahman mengutarakan kredit Bank Ekonomi saat ini masih didominasi kredit investasi yang besarnya mencapai 80%. "Kredit ke UMKM cukup besar, mencapai 60-65 persen," tuturnya usai acara buka puasa bertema "Bersama Menebar Kasih" di Jakarta, Jumat (10/8/2012).

Dia mengakui Bank Ekonomi tidak terlalu konsentrasi ke ritel saat ini. "Ritel di kita lebih kepada untuk mendukung kebutuhan nasabah yang ada," tuturnya.

Pada Semester I 2012, Bank Ekonomi berhasil membukukan pertumbuhan kredit sebesar 20% dibanding periode yang sama 2011.

Sementara dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), bank yang diakuisisi HSBC Asia Pacific Holding pada 2009 lalu ini membukukan kenaikan sebesar 20% pada Semester I 2012. DPK ini sendiri berasal dari deposito sebesar 40% dan CASA (tabungan dan giro) sebesar 60%.

"Kami juga menargetkan pertumbuhan DPK sebesar 20% untuk menunjang pertumbuhan kredit yang kami harapkan bisa tumbuh 15% lagi hingga akhir tahun," tegasnya.

Bank Ekonomi juga sudah berhasil memperbesar Loan to Deposit Ratio (LDR) hingga mencapai 82% dari waktu diakuisisi yang hanya 38%. "Ini berakibat kepada membesarnya BOPO (beban operasional) kita yang saat ini sudah mendekati 70%," tukasnya.

Untuk pendapatan fee base Bank Ekonomi saat ini, dia mengakui masih kecil. "Tapi potensi fee base income ini sangat besar ke depan, terutama dari sisi ekspor impor dan cash management. Cash management saat ini hanya untuk mendukung kebutuhan nasabah saja dan ini baru akan menjadi proyek kita dalam 5 tahun ke depan," katanya.

Dia mengutarakan kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) Bank Ekonomi sangat kecil berada di bawah level 0,34%.

Pada Semester I 2012, rasio kecukupan modal (CAR) Bank ekonomi sebesar 15%, dan kemungkinan akan turun sampai akhir tahun karena besarnya investasi yang dilakukan perseroan setelah diakuisisi HSBC. "Tapi setidaknya kita akan tetap mempertahankan CAR ini tidak berada di bawah aturan BI sebesar 12%," tandasnya.

Bank Ekonomi menargetkan pembukaan 10 cabang baru dan 15 relokasi cabang tahun ini. Dari 10 cabang baru, perseroan sudah membuka 3 cabang, yaitu di Jambi, Bekasi, dan Seragen. Sementara untuk relokasi cabang telah dilakukan di 6 cabang, di antaranya Bandung dan Surabaya.

Rencananya ke depan Bank Ekonomi juga akan membuka cabang barunya di Magelang, Pati, Purwokerto, Mangga Dua Jakarta, Bengkulu, Pantai Indah Kapuk (PIK).

Saat ini Bank Ekonomi memiliki 122 ATM (Anjungan Tunai Mandiri). Sedang Net Interest Margin (NIM) Bank Ekonomi berada di bawah 5%. [hid]

http://pasarmodal.inilah.com/read/detail/1893191/tahun-ini-bank-ekonomi-incar-kredit-naik-35

Tidak ada komentar:

Posting Komentar