DISCLAIMER

This research report is prepared by PT MINNA PADI INVESTAMA Tbk for information purposes only and are not to be used or considered as an offer or the solicitation of an offer to sell or to buy or subscribe for securities or other financial instruments. The report has been prepared without regard to individual financial circumstance, need or objective of person to receive it. The securities discussed in this report may not be suitable for all investors. The appropriateness of any particular investment or strategy whether opined on or referred to in this report or otherwise will depend on an investor’s individual circumstance and objective and should be independently evaluated and confirmed by such investor, and, if appropriate, with his professional advisers independently before adoption or implementation (either as is or varied).

Sabtu, 11 Agustus 2012

Lippo Karawaci bangun apartemen mewah di Kemang


JAKARTA. Lantaran tingginya permintaan residensial mewah di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, PT Lippo Karawaci Tbk pun tertarik membangun apartemen mewah di kawasan itu. Perseroan akan mendirikan apartemen bertajuk The Bloomington di superblok miliknya di Kemang Village.
Perusahaan berkode saham LPKR ini akan mulai memasarkan apartemen itu pada September mendatang. The Bloomington akan menjadi menara residensial ketujuh di Kemang Village, melengkapi enam yang sudah berdiri sebelumnya, yaitu The Ritz, The Cosmopolitan, The Empire, The Infinity, The Tiffany, dan The Intercon.
"The Bloomington merupakan yang paling eksklusif karena jumlah unitnya terbatas, kurang dari 150," papar Direktur Lippo Karawaci Jopy Rusli di Jakarta, Kamis (9/8). Sedangkan enam menara lainnya, rata-rata terdiri dari 200 unit, yang saat ini sudah terisi penuh.
Lippo Karawaci mematok harga untuk The Bloomington mulai dari Rp 35 juta per meter persegi (m2) atau setara Rp 7 miliar per unit. Sebagai perbandingan, harga keenam menara sebelumnya yang dibangun mulai 2007 silam hanya berkisar Rp 3 miliar-Rp 4 miliar per unit.
Target pasar utama The Bloomington adalah ekspatriat. Maklum, kawasan Kemang memang dikenal sebagai favorit ekspatriat. "Porsi penghuni ekspatriat di enam menara yang sudah jadi antara 40%-50%. Mereka menyewa maupun membeli," ungkap Jopy.
Memang, pemerintah belum membuka keran kepemilikan properti asing di Indonesia. Menurut Jopy, biasanya ekspatriat membeli unit apartemen dengan cara memanfaatkan sales and purchase agreement (SPA) dengan pengembang, atau memakai nama orang lain.
Jika tak ada aral melintang, Lippo Karawaci akan langsung membangun menara The Bloomington setelah pemasarannya dimulai. Proses pembangunan diperkirakan memakan waktu tiga tahun. Sayang, Jopy memilih soal nilai investasinya.

Fasilitas komersil

Bukan hanya residensial, Lippo Karawaci juga berencana meneruskan pengembangan fasilitas komersial yang ada di Kemang Village. Saat ini dari lahan seluas 15,5 hektare (ha) yang ada di Kemang Village, baru sekitar 8 ha yang sudah dikembangkan.
Dalam waktu dekat, bersamaan dengan peluncuran apartemen The Bloomington, perseroan akan membuka eXion Mall. Kata Jopy, saat ini, tingkat okupansi mal itu sudah 100%.
Setelah mal, Lippo Karawaci akan melanjutkan pengembangan Kemang Village dengan mendirikan hotel sebanyak 275 kamar pada 2013. Rencananya, hotel itu akan dioperasikan oleh JW Marriot sebagai hotel berbintang lima.
Selanjutnya, pihak Lippo juga akan menambah fasilitas komersil, berupa Siloam Hospitals, Country Club, Sekolah Pelita Harapan (SPH), hingga kapel. "Kami juga berencana bangun perkantoran satu atau dua menara," imbuh Jopy.
Sayangnya, dia belum bersedia merinci rencana pembangunan kantor, yang baru akan digarap awal 2013 itu.
Hingga semester pertama 2012, Lippo karawaci sudah membukukan pendapatan Rp 2,41 triliun. Jumlah itu meningkat 28% dibanding periode yang sama tahun lalu. Divisi residensial dan township, termasuk Kemang Village memberi kontribusi terbesar, yaitu Rp 1,13 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar